Gelar BBGRM, Pemkot Dekatkan Pelayanan ke Masyarakat

885
Pjs Walikota memukul tetengkoren sebagai tanda pencanangan BBGRM ke-XV.

ZONA KOTAMOBAGU – Beragam kegiatan pelayanan terpadu serta lomba olahraga tradisional dilaksanakan Pemerintah Kota (Pemkot) pada pencanangan Bulan Bhakti Gotong Royong Masyarakat (BBGRM) ke-XV yang dilaksanakan di Lapangan Mogolaing, Kamis (26/4).

Pelayanan terpadu oleh Satuan Kerjan Perangkat Daerah (SKPD) terkait itu dalam rangka mendekatkan pelayanan ke masyarakat. Pelayanan yang dimaksud adalah pengobatan dan pelayanan kesehatan gratis, pasar murah, pelayanan dokumen kependudukan dan lainnya. Sedangkan untuk olahraga tradisonal yang dilombakan adalah langkadan, hadang, pisikan dan tarik tambang.

“Selain pelayanan terpadu dan lomba olahraga tradisional, ada juga penyerahan bantuan kepada lanjut usia dan bantuan lainnya dari Dinas Pertanian serta penyerahan bibit pertanian dan perikanakan dari Dinas Pertanian,” kata Kepala Dinas Pemerdayaan Masyarakat Desa (DPMD), Teddy Makalalag, dalam sambutannya.

Sementara itu, Asisten I Pemerintah Provinsi Sulut, Edison Humiang, melalui pelaksanaan BBGRM dapat lebih meningkatkan arti penting nilai gotong royong. Oleh karena itu, ia meminta agar semangat gotong royong tak hanya sekadar dijadikan slogan saja, tapi harus diaktualisasikan dalam kehidupan sehari-hari. “Pencanangan BBGRM ini menjadi momentum kita untuk meningkatkan semangat dan nilai-nilai gotong royong. Mari kita fokuskan energi kita untuk kegiatan gotong royong diberbagai bidang seperti kemasyarakatan, ekonomi, sosial budaya dan lainnya,” ungkapnya.

Penjabat Sementara (Pjs) Walikota, Muhammad Mokoginta, mengatakan pelaksanaan BBGRM merupakan salah satu upaya pemerintah dalam mendorong pengintegrasian model pembangunan yang partisipatif. Artinya, semua duduk bersama, merencanakan, membicarakan serta menyepakati bersama berbaga program dan kegiatan yang dilaksanakan secara gotong royong, baik untuk pembangunan maupuan keejahteraan masyarakat. Katanya, kebersamaan serta gotong royong merupakan nilai utama yang harus senantiasa dilestarikan dalam konteks pembangunan.

“Kita semua harus menyadari bahwa kegotong-royongan merupakan nilai utama yang harus senantiasa dilestarikan dan dikembangkan sebagai kekuatan integrasi sosial, karena menjadi modal utama bagi kita semua dalam menyukseskan berbagai program dan kegiatan pembangunan sebagai tujuan utama pelaksanaan BBGRM,” katanya, dalam sambutannya sebelum mencanangkan BBGRM ke-XV Tahun 2018.

Pencanangan BBGRM itu ditandai dengan pemukulan tetengkoren oleh Pjs Walikota dan Asisten I Pemprov Sulut yang didampingi Ketua TP PKK Kotamobagu. (ads/gito)

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here