Isu Hoaks Ancam Selevel Resto: 54 Karyawan Gantungkan Harapan, PHK Jadi Bayangan

284
Isu Hoaks Ancam Selevel Resto: 54 Karyawan Gantungkan Harapan, PHK Jadi Bayangan
Inayah Warso dan Firman, Bersama Para Karyawan Selevel Resto & Cafe

Kotamobagu, ZONABMR.COM – Di balik gemerlap lampu dan riuh suasana Selevel Resto & Caffe yang selama ini menjadi salah satu ikon tempat nongkrong di Kotamobagu, kini tersimpan kegelisahan yang mendalam.

Bukan soal kualitas makanan atau pelayanan, melainkan ancaman nyata  dari hoaks yang datang dari sebuah postingan di media sosial.

Postingan sepihak yang dibuat oleh Monica Elsa Dilapanga, owner Play House, disertai pemberitaan hoaks, mendadak jadi bumerang bagi keberlangsungan usaha kuliner ini. (Baca: Kronologi Lengkap Kisruh Selevel Caffe and Resto: Dari Reservasi VIP, Emosi Pelanggan, hingga Pemberitaan Hoaks)

Bagi sebagian orang, mungkin itu hanya sekadar status, sekadar “curahan hati” di jagat maya.

Namun, bagi puluhan karyawan Selevel, dampaknya begitu nyata: ancaman kehilangan pekerjaan.

Pengunjung Turun, Nasib Puluhan Karyawan Terancam

Inayah Warso, pemilik Selevel Resto & Caffe, mengaku dua hari terakhir usahanya mengalami penurunan jumlah pengunjung yang cukup signifikan.

Suaranya terdengar berat saat menyampaikan kemungkinan terburuk yang harus dihadapi.

“Akibat jari yang begitu ringan memposting hal negatif, padahal ada banyak orang yang menggantungkan penghasilannya kepada Selevel. Kalau keadaan ini terus berlanjut, saya tidak punya pilihan selain mengurangi karyawan hingga setengahnya,” ucap Inayah, Rabu, 20 Agustus 2025.

Selevel saat ini mempekerjakan 54 karyawan. Angka yang tidak kecil untuk sebuah usaha kuliner di kota kecil seperti Kotamobagu.

Inayah sadar, di balik angka itu ada puluhan keluarga yang mengandalkan keberadaan Selevel untuk tetap bertahan hidup.

“Saya sedih memikirkan jika terpaksa ada karyawan yang di-PHK. Banyak di antara mereka adalah tulang punggung keluarga, ada yang anak yatim piatu, ada pula mahasiswa yang bekerja demi biaya kuliahnya,” katanya.

Suara Harapan dari Para Karyawan

Kekhawatiran itu bukan hanya milik pemilik, tetapi juga para karyawan yang kini dihantui rasa cemas.

Syaulia Zafitri Ramadhani, karyawan asal Motoboi Kecil, tak kuasa menahan air mata ketika ditanya soal kemungkinan adanya PHK.

“Saya seorang piatu dan merupakan tulang punggung keluarga. Bagaimana nasib keluarga saya jika saya masuk daftar yang di-PHK?” katanya lirih tak kuasa menahan tetes air mata yang jatuh.

Ia berharap masalah ini cepat selesai, agar Selevel kembali ramai seperti biasa.

Nada serupa diungkapkan Ningsih Mamonto, karyawan asal Kotobangon. Baginya, bekerja di Selevel bukan sekadar mencari nafkah karena statusnya sebagai tulang punggung keluarga, tetapi juga tentang ikatan emosional dengan pemilik usaha.

Ningsih Mamonto, Salah seorang Karyawan Selevel Resto & Caffe, Berstatus Tulang Punggung Keluarga yang Berharap Agar Permasalahan Cepat Selesai

“Dengan bekerja di sini saya bisa membiayai kebutuhan keluarga. Apalagi Kak Inayah dan suaminya begitu peduli, mereka sering memberi bonus saat resto ramai pengunjung. Bahkan, mess pun disediakan bagi karyawan yang tidak punya tempat tinggal,” ungkap Ningsih.

Harapan Penyelesaian Kekeluargaan

Meski tengah dirundung masalah, Inayah masih membuka pintu untuk jalan damai. Ia berharap ada itikad baik dari Monica Elsa Dilapanga untuk meminta maaf dan menyelesaikan persoalan ini secara kekeluargaan.

“Bagi kami, ini bukan sekadar soal nama baik usaha, tetapi tentang masa depan puluhan orang yang bekerja di sini,” tegasnya.

Di satu sisi, kasus ini memperlihatkan betapa besar pengaruh media sosial dalam kehidupan nyata.

Satu unggahan bisa berdampak pada keberlangsungan sebuah usaha, bahkan mengancam nasib banyak orang.

Kini, Selevel Resto & Caffe tengah berjuang bukan hanya untuk mempertahankan reputasi, tetapi juga untuk menjaga asa puluhan karyawannya yang menggantungkan harapan di sana.

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here