2018, 28 Ibu Meninggal Saat Melahirkan

924
Apek Dg Manganti

ZONA KOTAMOBAGU – Kasus kematian ibu dan bayi menjadi salah satu focus perhatian Pemerintah Kota (Pemkot). Meski mengalami penurunan, namun angka kasus tersebut masih terbilang cukup tinggi. Sepanjang tahun 2018 lalu, tercatat ada 26 kasus kematian bayi dan tiga ibu.

Kepala Bidang Kesehatan Masyarakat dan P2P Dinas Kesehatan, Apek Dg Manganti, mengungkapkan jumlah kasus yang terjadi sepanjang tahun 2018 lebih sedikit dibandingkan dengan setahun sebelumnya atau pada 2017 lalu. “Ada penurunan jumlah kasus kematian ibu dan bayi pada tahun 2018. Kemudian untuk jumlah bayi lahir hidup tahun 2018 sebanyak 1.796,” ungkapnya.

Ia menjelaskan, ada banyak hal yang mengakibatkan terjadinya kematian bayi, seperti mengalami kelainan jantung, diare, sesak nafas hingga penyakit bawaan lainnya. Sedangkan kematian ibu disebabkan berbagai factor, seperti pendarahan serta factor usia yang terlalu muda atau terlalu tua. Hal-hal yang mengakibatkan ibu dan bayi meninggal dunia adalah tiga terlambat dan empat terlalu.

“Tiga terlambat yaitu, terlambat mengambil keputusan, terlambat dirujuk dan terlambat mengambil keputusan. Kemudian empat terlalu, yaitu terlalu muda atau masih di bawah umur, terlalu tua, terlalu sering dan terlalu pendek jarak melahirkan,” jelasnya.

Untuk mencegah kasus kematian ibu dan bayi, katanya perlu ada pemeriksaan secara rutin terhadap ibu hamil, agar bisa diketahui kondisi bayi yang masih dalam kandungan. “Selain itu, perlu ada pemahaman juga tentang risiko melahirkan jika terlalu muda, terlalu tua, terlalu sering dan terlalu pendek jaraknya,” tambahnya. (ads/trz)

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here