ZONA KOTAMOBAGU – Potensi gula aren di Desa Moyag, Kecamatan Kotamobagu Timur, sangat menjanjikan. Tak sedikit warga setempat yang menggantung hidup dan bekerja sebagai pengrajin gula yang berbahan dasar air nira tersebut.
Melihat besarnya potensi itu dan dinilai akan mampu menggerakkan ekonomi masyarakat setempat, Pemerintah Kota (Pemkot) menaruh perhatian serius dengan memberi pelatihan kepada para pengrajin dan menyerahkan bantuan mesin pencetak gula.
Selain itu, saat ini juga pembangunan rumah produksi sedang dalam tahap perampungan. Semua yang dilakukan itu selain untuk meningkatkan kualitas dan produktivitas gula aren yang muaranya pada peningkatan ekonomi masyarakat sebagai pengrajin, juga untuk menopang program pemerintah menjadikan Kota Kotamobagu sebagai kota model jasa di kawasan Bolmong Raya.
Kepala Dinas Perindustrian dan Tenaga Kerja (Disperinaker), Hidayat Mokoginta, mengungkapkan ada beberapa sisi bangunan rumah produksi gula aren yang akan dirampungkan, termasuk pengadaan peralatan kemasan gula aren.
“Setelah selesai dibangun dan peralatannya sudah lengkap, akan diserahkan ke kelompok tani,” ungkapnya.
Ditambahkannya, rumah produksi gula aren tersebut diperkirakan bisa difungsikan tahun 2019 mendatang.
“Jika sudah beroperasi, tentu itu akan menguntungkan para pengrajin. Proses pengolahannya akan lebih mudah dan cepat,” tambahnya.
Di Desa Moyag, terdapat lima kelompok yang setiap kelompoknya terdiri dari 25 pengarjin gula aren. Rata-rata produksi mencapai 50 buah per hari yang dihasilkan satu orang pengrajin. Pemerintah desa setempat bahkan melirik gula aren sebagai salah satu usaha yang akan dikelola Badan Usaha Milik Desa (BUMDes). (ads/gito)