
Manado, ZONABMR.COM — Aksi nekat sekelompok remaja di Sulawesi Utara akhirnya berujung di balik jeruji besi.
Tim Reserse Mobile (Resmob) Direktorat Reserse Kriminal Umum (Ditreskrimum) Polda Sulut berhasil membongkar sindikat pencurian ban mobil yang selama ini bikin warga resah.
Yang bikin tercengang, empat pelaku utama ternyata masih berstatus pelajar dan berusia belasan tahun.
Mereka adalah KS (14) warga Tanjung Batu, MK (17) warga Karombasan, PS (16) warga kawasan Megamas, dan AT (15) warga Lorong Wanea Tanjung.
Dari tangan para pelaku, polisi menyita 34 buah velg dan ban mobil yang diduga kuat hasil curian dari berbagai lokasi di wilayah Sulut.
Kasus ini mulai terungkap setelah maraknya postingan viral di media sosial dan laporan dari warga yang kehilangan ban mobil tanpa jejak.
Merespons keresahan itu, Subdit Jatanras Unit Resmob Polda Sulut langsung turun tangan melakukan penyelidikan intensif.
“Tim kami bergerak atas dasar aduan dan keresahan masyarakat yang viral di media sosial. Aksi pencurian ini sudah sangat meresahkan,” ungkap Kabid Humas Polda Sulut AKBP Almansyah P Hasibuan.
Melalui serangkaian penyelidikan dan pemantauan, tim akhirnya berhasil menangkap para pelaku di lokasi berbeda.
Hasil pemeriksaan sementara mengungkap bahwa mereka sudah berulang kali melakukan aksinya di sejumlah titik parkir malam hari.
Selain keempat pelaku, polisi juga mengamankan satu orang pria dewasa yang diduga menjadi penadah hasil curian.
Identitasnya masih didalami oleh penyidik untuk memastikan sejauh mana keterlibatannya.
Kini, seluruh pelaku bersama barang bukti diamankan di Mako Polda Sulut untuk menjalani pemeriksaan intensif.
Mengingat usia para pelaku masih di bawah umur, proses hukum akan dilakukan sesuai dengan mekanisme sistem peradilan pidana anak.
Polisi juga tengah menelusuri kemungkinan adanya jaringan lain yang ikut terlibat dalam aksi pencurian terorganisir ini.
“Kami akan terus kembangkan kasus ini, termasuk mencari tahu ke mana saja hasil curian mereka dijual,” tegas Almansyah.
Kasus ini menambah daftar panjang kejahatan jalanan di Sulut yang melibatkan remaja.
Mirisnya, di saat seharusnya sibuk belajar, para pelaku justru memilih jalan pintas yang menjerumuskan mereka ke dunia kriminal.


