Awal 2017, Disdiknas Kotamobagu Giat Kunjungi Sekolah

602

ZONA KOTAMOBAGU – Di awal tahun 2017, Dinas Pendidikan Nasional (Disdiknas) Kotamobagu akan fokus pada permasalahan yang terjadi di sekolah. Permasalahan tersebut meliputi pembelajaran, peserta didik, sarana dan prasarana, guru dan tenaga kependidikan serta pengelolaan lingkungan sekolah.

Kepala Disdiknas Kotamobagu, Rukmi Simbala menegaskan bahwa pihaknya akan melakukan kunjungan ke sekolah untuk melihat langsung fakta pelayanan yang diberikan penyelenggara pendidikan.

Selain itu, pihaknya juga akan menyerap informasi di sekolah dengan membangun komitmen yang kuat antar stakeholder pendidikan sehingga dapat bekerja sama dalam meningkatkan mutu pendidikan yang ada di Kotamobagu, serta memotivasi guru agar memberikan pelayanan optimal kepada siswa.

Kunjungan langsung yang dilakukan Rukmi di Sekolah Dasar Negeri (SDN) 1 Mogolaing, mengatakan peserta didik berhak memperoleh layanan pendidikan yang baik dan bermutu. Sebab, Rukmi menilai masa depan anak merupakan tanggungjawab bersama khususnya para pendidik.

Terpisah, Sekretaris Disdiknas Kotamobagu Kadri Bangol, saat melakukan kunjungan ke SDN 1 Motoboi Kecil mengatakan, kunjungan ke sekolah merupakan salah satu kiat dari Disdiknas untuk membantu memecahkan permasalahan yang ada di sekolah.

“Permasalahan sekolah misalnya aspek sarana dan prasarana seperti meubiler sekolah (meja, kursi siswa dan guru ), mengingat saat ini di beberapa sekolah dinilai masih kurang layak dari jumlah maupun kualitasnya sehingga kami memprioritaskan kepada sekolah yang sangat membutuhkan,” ucap Kadri.

Sedangkan, Kabid Pendidikan Dasar, Rastono Sumardi, bersama Kepala Seksi PMPTK Ardi Datundungo SE, dalam kunjungannya ke SDN 1 Gogagoman mengatakan, untuk menciptakan pendidikan yang baik maka perlu ada peningkatan motivasi dan kopetensi guru. Rastono menilai guru merupakan ujung tombak pembangunan sumber daya manusia.

Sehingga, perlu ada apresiasi yang layak bagi guru yang berprestasi. Sedangkan guru kinerjanya masih kurang, perlu diberikan bimbing dan motivasi, serta diberikan pembekalan berupa diklat kompetensi guru.

“Yang berprestasi harus diberikan apresiasi. Yang kinerjanya masih kurang harus diberikan bimbingan. Sedangkan yang sudah tidak sanggup, diharap melapor untuk diganti oleh guru kontrak,” jelasRastono.(ads/gito)

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here