ZONA BOLMONG – Kepala Kementrian Agama (Kemenag) Bolmong, Tavip Pakaya meminta kepada guru agama Islam agar tidak mengajarkan Islam radikal kepada siswa-siswi dan masyarakat, namun harus berpatokan kepada Islam Nusantara. Rabu (07/06).
“Saya sangat berharap demikian, namun peran guru-gurulah yang sangat dekat dengan masyarakat untuk mengajarkan kepada siswa-siswi dan bisa sampai ke masyarakat,” harapnya.
Ia juga mengatakan Islam radikal tak bisa diterapkan di Indonesia apalagi di Bolmong. Dan guru mempunyai tanggung jawab yang besar untuk mengajarkan Islam Nusantara. “Guru-guru harus mengajarkan Islam kepada siswa-siswi serta lingkungan,” ujarnya.
Ditambahkan, berdasarkan program Presiden dan Wakil Presiden Jokowi-JK terhadap revolusi mental, untuk saat ini belum nampak khususnya di Bolmong. “Ini harus segera diterapkan, dan ujung tombaknya adalah guru agama,” tutupnya.(gung)