ZONA KOTAMOBAGU – Wali Kota Tatong Bara menghadiri kegiatan peluncuran nasional Pusat Pembelajaran Keluarga (Puspaga) yang dilaksanakan Kementrian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA), Selasa (5/9) di Bogor.
Pada kegiatan tersebut, Wali Kota mendapat kesempatan menjadi pembicara sekaligus mempresentasekan program pemberdayaan perempuan dan perlindungan anak yang sedang dan akan dilaksanakan Pemerintah Kota (Pemkot) dihadapan Menteri PPPA, Yohana Yambise, bersama para tamu dan undangan dari 23 daerah terundang.
“Kota Kotamobagu adalah satu dari 15 kabupaten dan kota yang ada di Provinsi Sulawesi Utara. Terima kasih ibu menteri pernah berkunjung ke sana. Itu adalah kebanggan kami, karena ibu (menteri) sampai hari ini tak pernah lupa Kota Kotamobagu” sebut Wali Kota.
Terkait Puspaga, Wali Kota mengungkapkan Pemkot sangat mendukung dan berkomitmen untuk menyukseskannya. “Puspaga ini baru diluncurkan hari ini (kemarin, red), tapi sudah banyak yang dilakukan. Salah satu yang sangat sentral adalah P2TP2A (Pusat Pelayanan Terpadu Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak). Di Kota Kotamobagu, P2TP2A menjadi tempat berlindung bagi semua daerah di Bolmong Raya. Tentu Puspaga ini adalah akumulasi dari seluruh yang kami laksanakan di dalam wadah P2TP2A,” ungkap Wali Kota.
Lanjutnya, Pemkot siap memaksimalkan program Puspaga di Kota Kotamobagu. Seperti halnya Kampung KB yang sudah menjadi percontohan nasional, Puspaga akan dilaksanakan tak hanya oleh instansi teknis melainkan terintegrasi dengan satuan kerja lainnya. “Puspaga ini akan kita laksanakan seperti Kampung KB, agar lebih kompleks penanganannya. Kami mendukung sekali peluncuran ini. Itu komitmen kami,” ujar Wali Kota.
Pada kesempatan itu, Wali Kota juga menitip pesan kepada Menteri PPPA agar lebih galak lagi memperjuangkan anggaran untuk program pemberdayaan perempuan dan perlindungan anak. “Ini sudah pernah saya sampaikan saat pertemuan dengan kepala daerah perempuan dan ibu menteri waktu lalu. Untuk urusan keluarga, perempuan dan perlindungan anak sangat kompleks sekali,” tambahnya.
Diketahui, kegiatan tersebut diikuti 23 daerah se-Indonesia. Di Provinsi Sulut, hanya Walikota Tatong Bara yang terundang dan diberi kesempatan menjadi pembicara. (ads/gito)