ZONA HUKUM – Surat terbuka Bripda DS membuat publik jadi bertanya apa benar Kapolres AKBP Aries Aminullah S.I.K, sesuai yang dituliskan Bripda Dania Angelique Meizeline Sampul.
Pasalnya, Bripda Dania Angelique Meizeline Sampul yang keseharian menjadi Sespri Kapolres Bolmut AKBP Aries Aminullah, tiba-tiba membuat surat terbuka hingga membuat publik tercengang.
Dalam surat terbuka Bripda Dania Angelique Meizeline Sampul mengisahkan perlakuan kapolres kepada dirinya.
Berikut surat terbuka Bripda Dania Angelique Meizeline Sampul:
KAPOLDA SULAWESI UTARA di Manado
Perihal: Laporan Keberatan atas tindakan oknum Kapolres Bolmut AKBP. ARIES AMINNULLAH, S.I.K telah melakukan pelecehan terhadap diri saya.
Saya yang bertanda tangan dibawah ini
Nama: DANIA ANGELIQUE MEIZELINE SAMPUL Pekerjaan Anggota Polri Polres Bolaangmongondow Utara
Pangkat/Nrp: Bripda.
Dengan ini saya melaporkan kepada Bapak Kapolda tentang kejadian yang dilakukan oleh oknum Kapolres Bolmut AKBP. Aries Aminnullah, S.I.K adalah sebagai berikut:
1. Saya bertugas sebagai Spri Kapolres Bolmut setiap hari melaksanakan tugas dengan menggunakan pakaian dinas
2. Pada bulan Agustus tahun 2022 hari kamis tanggal 11- Agustus Sekitar Jam 13.00 wita saya dipanggil oleh Kapolres untuk masuk keruangan sehingga saya masuk dan saya disuruh duduk di meja kapolres sehingga saya bertanya kepada bapak kapolres “Siap ada perintah pak?” namun saat itu Kapolres hanya menanyakan soal kegiatan saya sehari-hari, namun saya menjelaskan bahwa kegiatan saya sehari- hari hanya datang ke kantor dan saat jam pulang kerja saya hanya pulang ke kontrakan dan tidak melakukan kegiatan lain.
Kemudian saya berdiri dengan maksud untuk keluar ruangan karena saya pikir Вараk Kapolres juga sudah mau keluar ruangan untuk makan siang, ternyata bapak kapolres datang mendekat ke saya dan menunjuk bagian badan saya yang beliau katakan masih berlemak tetapi setelah itu Bapak Kapolres tiba-tiba Langsung memeluk saya dari belakang pada saat itu saya sangat takut dan kedua tangan saya hanya melindungi organ intim saya. Saya berusaha untuk melepaskan pelukan Bapak Kapolres tetapi Bapak Kapolres menggeser badannya berada di bagian kanan badan saya dan Bapak Kapolres menarik kepala saya untuk mencium saya tetapi Saya menolak dengan menahan badan bapak kapolres dan setelah itu beliau memegang dan mengelus-elus tangan saya dan mengatakan “nggak apa-apa ya mba, nggak usah diceritain ke siapa-siapa ya” dan saya dalam kondisi yang takut saya hanya menjawab “Siap pak” dan setelah itu saya keluar dari ruangan Bapak Kapolres Bolmut, dan pada saat itu diluar saya langsung bertemu dengan salah satu ADC Bapak Kapolres pada saat itu atas nama Briptu Jofi Gerungan dan saya menceritakan semua kejadian yang dilakukan oleh Bapak Kapolres terhadap saya kepada Briptu Jofi Gerungan di tempat meja spri saya dan kemudian karena Bapak Kapolres memerintahkan Briptu Jofi Gerungan untuk membeli makan diluar dan pada saat itu saya ikut bersama Briptu Jofi Gerungan dan menceritakan kejadian tersebut di mobil sambi menangis Karena ketakutan saya akan perlakuan bapak Kapolres dan tanggapan dan arahan Briptu Jofi Gerungan untuk Sabar saja, tetap bekerja profesional.
Pada tanggal 12 Agustus 2022 saya kembali dipanggil untuk masuk ke ruangan Bapak Kapolres sekitar pukul 15.00 wita kejadian yang kedua ini sama seperti kejadian yang pertama. namun karena saya telah mengetahui maksud dan tujuan Bapak Kapolres Jadi saya sangat berhati-hati dan melawan menjauhkan diri dari Bapak kapolres. Posisi saya berada di
samping Bapak Kapolres disebelah meja kerja beliau, Bapak Kapolres datang menghampiri saya dan memegang dada saya dan berkata “mba, kamu deg-degan ya?” dan saya langsung menjauhkan badan saya dan tangan Bapak Kapolres yang
menempel di dada saya dan saya hanya menunduk menjawab “Siap tidak pak” setelah itu Bapak Kapolres mengatakan
untuk menguruskan badan dan berolahraga setelah itu Bapak kapolres keluar ruangan dan saya mengikuti Beliau dan kembali ke Meja Spri Saya.
Pada tanggal 13 Agustus 2012 Saya juga kembali dipanggil ke ruangan Bapak Kapolres dan Beliau mengajak saya untuk
berangkat ke Jakarta, awalnya saya mengira Beliau mengajak Saya dan Juga reman polwan saya Vanesa Sundalangi, karena Sebelum kejadian pengajakan itu saya juga pernah dipanggil bersama dengan rekan Bripda Vanesa Sundalangi untuk berangkat ke jakarta Juga Bersama Ibu Kapolres dan juga ADC yang lainnya
Tetapi saat saya menanyakan terkait beliau mengajak saya bersama vanesa Bapak kapolres menjawab “Ya nggak lah mba,”
Setiap kejadian tersebut saya menceritakan kepala rekan polwan saya bripda Vanesa Sundalangi, leting polki seangkatan saya yang ada ada Polres Bolmut, Bripda Anna Pereira, Staf yang berada dipolres bolmut, namun saya belum menceritakan kepada orangtua karena saya takut jangan sampai orangtua saya akan marah dan emosi ke kapolres.
Dengan adanya kejadian tersebut saya sebagai seorang wanita sangat keberatan atas perlakuan Kapolres Bolmut Akbp. Aries Aminnullah, S.I.K terhadap saya dan sejak kejadian itu saya selalu menghindar untuk bertemu dengan Kapolres jika Sendiri Karena saya merasa sangat takut. dan pada akhirnya saya dipindahkan ke SPKT Polres Bolmut sebagai Bamin.
Pada tanggal 27 Mei 2023, saya pergi ke manado dan menumpang kepada Bripda lyas Paputungan bersama 2 rekan lainnya yakni Bripda Heru Purnama dan Bripda Hikmawansyah Rahman sehingga Setelah saya kembali pada hari minggu ke Bolmut pada Hari Senin tanggal 29 mei 2023 Sekitar jam 16.00 WITA Saya diperintahkan Kapolres untuk lari keliling lapangan dan saya melaksanakan perintah tersebut namun pada hari Selasa, selesai apel pagi saya juga disuruh Lari dan diawasi oleh Provost selama 2 minggu berturut – turut setiap selesai apel pagi kemudian diperintahkan Kapolres untuk dibuatkan laporan Polisi Kepada Provos pada tanggal 31 mei 2023 untuk memproses saya dengan alasan bahwa saya tidak minta izin pulang kepada kapolres pada hari Sabtu dan Minggu.
Disposisi Kapolres Proses, sidangkan, segera lengkapi Berkas. Atas tindakan tersebut saya merasa tidak ada salah namun Saya ditindak hukuman fisik selama 2 minggu lari Namun 3 orang teman saya yang bersama-sama dengan saya tidak dilakukan hukum atau tindakan apa-apa (laporan polisi dan Berita Acara terlampir).
Saya Sebagai anggota Polri yang baru di Institusi Kepolisian Sangat merasa terancam dengan tindakan Kapolres tersebut dan merasa takut Jangan sampai melakukan pelecehan lagi kepada saya bahkan kepada yang lain, Akhirnya Saya
melaporkan kejadian ini kepada kedua orangtua saya dan Keluarga Saya Bahkan kepada seluruh PJU Polres Bolmut dan
Seluruh perwira Polres Bolmut juga kepada Sebagian ibu-ibu Bhayangkari Polres bolmut dengan maksud agar saya mendapat perlindungan karena tugas polisi Sebagai menjaga Harkamtibmas, Pengayom, pelindung, dan Penegakan Hukum.
Namun saya masih merasa terancam dan ketakutan, takutnya Saya sebagai wanita yang hanya tinggal dikontrakan bersama
rekan polwan saya terjadi hal-hal yang
tidak diinginkan. Kepada siapa saya harus mengadu, datang untuk berlindung
dan memohon keadilan Selain kepada Bapak Kapolda Sulawesi utara, Bapak Wakapolda Sulawesi Utara, Bapak Irwasda
dan Bapak Kabid propam. (Memohon untuk adanya tindakan hukum atas kejadian tersebut terhadap oknum Kapolres Bolmut AKBP. Aries Aminnullah S.I.K.) Kiranya Tuhan memberkati kita semua.
Demikianlah Laporan saya ini. Kiranya Bapak Kapolda dapat menindak lanjutinya karena saya sebagai korban dan keluarga
besar sampul-mambo sangat sangat keberatan atas tindakan oknum Kapolres AKBP Aries Aminnullah, S.I.K dan saya
Sebenarnya merasa nyaman menjadi Spri Kapolres tetapi kenyataanya berbalik. perbuatan pelecehan itu dilakukan terhadap diri saya. Dengan segala kerendahan hati saya Bripda Dania A.M. Sampul dan keluarga sampul – mambo meminta Keadilan yang seadil-adilnya
Semua kami serahkan kepada Bapak Kapolda sebagai Benteng terakhir keluarga.
Menanggapi surat terbuka Bripda DS. Rabu 13, September 2023 Kapolres Bolmut AKBP Aries Aminullah S.I.K. kepada media menyampaikan sangat disayangkan ada tulisan terbuka seperti itu.
“Ini adalah tuduhan yang tentu sangat keji kepada saya, dari catatan yang ditulis itu sangat jelas bahwa ini fitnah, meski begitu saya tunggu kebenaran surat ini dengan membuktikan dimana dan siapa saksinya saya melakukan pelecehan seperti yang dituliskan,” ucapnya.
Dikatakannya, dengan adanya surat terbuka dirinya berfikir mungkin ini sengaja dimainkan oleh orang-orang yang tidak menginginkan dirinya.
“Suka atau tidak suka itu hal yang biasa, namun terkait surat terbuka ini tentu harus dibuktikan kebenarannya. Jika tudingan ini tidak bisa dibuktikan tentu ada konsekuensi hukum kepada yang membuat surat terbuka. Kita uji kebenarannya dimana kejadiannya kapan dan siapa saksinya,” jelasnya Kapolres, AKBP Aries Aminullah.
“Saya sudah tahu siapa di balik ini, lihat saja surat terbuka tahunnya 2022, namun biarlah dan akan dibuktikan nanti. Saya tak percaya dan jelas ini fitnah,” tambah Kapolres. (red)