ZONA KOTAMOBAGU – Bolaang Mongondow Raya termasuk daerah yang rentan terjadinya musibah bencana alam. Selain tanah longsor, banjir dan puting beliung juga kerap terjadi di wilayah ini. Atas itu, gerak cepat tim penanggulangan bencana sangat diperlukan untuk mengantisipasi terjadinya hal yang tak diinginkan antaranya korban jiwa.
Hal itu menjadi dorongan kuat Badan Penanggulangan Bencana Alam Daerah (BPBD) khususnya di Kotamobagu yang terus memaksimalkan perannya. Menyusul, dalam waktu dekat BPBD Kotamobagu akan melakukan perekrutan Tim Reaksi Cepat (TRC) khusus warga setempat.
“Kami akan merekrut warga untuk jadi tim TRC. Dibutuhkan sekitar 30-an orang TRC BPBD Kotamobagu,” ucap Kepala Bidang Tanggap Darurat BPBD Kotamobagu Togap Simanjuntak, Selasa (21/2).
Dijelaskan, ada beberapa persyaratan untuk bisa mastk TRC, di antaranya memiliki postur tubuh yang memungkinkan. “Nantinya mereka akan diberikan pelatihan khusus untuk menghadapi bencana,” tambah Togap.
Diakuinya bahwa TRC telah ada di Pemkot Kotamobagu yang merupakan gabungan sejumlah instansi terkait. Namun untuk lebih mengefektifkan upaya penanggulangan bencana diupayakan pembentukan TRC khusus BPBD. “Tim ini rencananya akan direkrut pada April mendatang,” paparnya.
Lebih klanjut ditambahkannya, ada rencana dari Badan SAR Nasional (Basarnas) untuk membangun posko penanggulangan bencana Bolaang Mongondow Raya (BMR) di Kota Kotamobagu. “Rencana ini disampaikan kepada Kepala BPBD Kotamobagu,” beber Togap.
Pilihan jatuh pada Kota Kotamobagu, karena Kotamobagu memiliki posisi di tengah, sehingga akses ke daerah lain di BMR lebih cepat. Saat ini pihaknya pun tengah mencari tempat pendirian posko Basarnas tersebut.
“Tempatnya belum ada, sedang dicari kira-kira di mana yang tepat. Bila tempatnya sudah tersedia, kemungkinan tim dari Basarnas akan meninjau sendiri lokasinya. Direncanakan dalam waktu yang tidak terlalu lama, lokasi posko sudah ada,” pungkas Togap.(gito)