ZONA KOTAMOBAGU – Audit interim oleh Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) Perwakilan Sulawesi Utara (Sulut) sudah berlangsung selama sepekan. Satu persatu Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) digilir untuk diaudit proses transaksi keuangan pemerintah sejak 1 Januari hingga 31 Oktober 2017, updating sistem pengendalian intern, pengendalian dan pengujian subtantif atas akun-akun LRA seperti pendapatan, belanja pegawai, belanja barang dan jasa serta belanja modal.
Rabu (6/12), tim auditor melakukan pemeriksaan terhadap fisik program Kelompok Informasi Masyarakat (KIM) yang dikelola Dinas Komunikasi dan Informatika (Diskominfo). Sejumlah perlengkapan program, berupa komputer, tiang dan tower pemancar jaringan menjadi sasaran pemeriksaan.
“Iya, mereka (auditor) memeriksa realisasi fisik pada program KIM yang kita laksanakan,” kata Kepala Dinas Kominfo, Ahmad Yani Umar, kemarin.
Dijelaskannya, realisasi fisik untuk kegiatan tersebut sudah mencapai 100 persen. Pihaknya saat ini tinggal menunggu SK pengelola dari desa dan kelurahan. “Yang membuat SK itu sangadi dan lurah, kami beri waktu sampai minggu ini sudah harus ada,” jelasnya.
Lanjutnya, KIM merupakan salah satu program Pemkot untuk pemberdayaan masyarakat di bidang informasi. Dalam pelaksanaannya di tiap desa dan kelurahan, pihaknya akan melakukan pendampingan. “Untuk kelancarannya, kita harap desa dan kelurahan dapat merekrut anggota yang memiliki kemampuan di bidang IT atau minimal bisa mengoperasikan komputer,” ujarnya.
Seperti diketahui, audit interim yang dilakukan BPK Perwakilan Sulut menggunakan aplikasi e-audit. Data-data yang diminta tim auditor dari SKPD akan diinput ke dalam sistem aplikasi tersebut. Kota Kotamobagu menjadi satu-satunya daerah di Sulut yang proses auditnya menggunakan aplikasi.
“Jadi sekarang ini (audit interim) banyak menggunakan sistem aplikasi. Sehinga itu kami harapkan agar data dan dokumen yang dimintakan harus yang paling terakhir dan valid karena tidak bisa diganti lagi kalau sudah diinput dalam aplikasi,” ujar Ketua Tim Audit Interim, Tutus Sulfani Sulaiman, saat entry meeting di Aula Rumah Dinas Walikota, pekan lalu. (ads/gito)