Boltim, ZONABMR.COM – Komunitas Torang Baku Sayang (TBS) kembali menunjukkan kepeduliannya terhadap sesama dengan mengantarkan langsung bantuan kemanusiaan bagi warga terdampak banjir di Desa Togid, Kecamatan Tutuyan, Sabtu 3 April 2025.
Bantuan yang disalurkan Komunitas TBS terdiri atas beras, peralatan mandi, obat-obatan, serta salep anti serangga.
Kedatangan para personel Komunitas TBS di lokasi, disambut oleh tim gabungan tanggap bencana bersama Kepala Dinas Sosial Pemkab Boltim, Imran Golonda.
Imran, yang mewakili pemkab Boltim menyampaikan rasa terima kasih atas bantuan dan kepedulian yang diberikan oleh komunitas TBS.
“Kami sangat mengapresiasi upaya yang dilakukan oleh TBS yang telah datang jauh-jauh dari Kotamobagu. Bantuan ini sangat berarti untuk meringankan beban warga kami,” ujar Imran.
Sementara, Bendahara Komunitas TBS, Farid Minabari, mewakili ketua Michael Solat Bibisa, menjelaskan bahwa pihaknya sudah berniat membantu korban banjir sejak jauh-jauh hari.
“Namun karena beberapa tanggung jawab yang tidak bisa ditinggalkan, baru hari ini kami dapat datang langsung ke lokasi,” kata Farid.
Usai menyerahkan bantuan, para personel Komunitas TBS menyempatkan diri menemui beberapa warga korban banjir.
Komunitas TBS yang sejak awal terbentuk sangat aktif bergerak di bidang sosial kemanusiaan berharap lewat aksi peduli sesama tersebut, dapat menjadi penyemangat bagi warga yang sedang berjuang memulihkan kehidupan mereka pascabanjir.
Diketahui, banjir yang melanda Desa Togid terjadi pada Selasa, 29 Maret 2025, akibat hujan lebat disertai petir dan angin kencang sejak pukul 16.20 hingga 19.00 WITA.
Berdasarkan laporan dari BPBD Boltim, sebanyak 198 kepala keluarga (325 jiwa) terdampak, dengan 71 rumah tergenang, delapan di antaranya rusak berat.
Satu fasilitas umum berupa masjid juga mengalami kerusakan.
Salah satu warga terdampak yang enggan menyebutkan nama, mengungkapkan rasa syukurnya atas bantuan yang datang dari komunitas TBS.
“Kami sangat berterima kasih. Bantuan seperti ini sangat membantu kami bertahan,” ujarnya sambil menahan haru.
“Ini bukan cuma soal bantuan, tapi rasa peduli yang membuat kami merasa tidak sendiri. Kami harap makin banyak yang tergerak untuk membantu,” tuturnya.
