ZONA KOTAMOBAGU – Peresmian bangunan tower A dan B atau ‘gedung kembar’ Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kotamobagu, direncanakan pada Bulan Januari ini. Hal ini diutarakan Walikota Tatong Bara, saat pelantikan dan pengambilan sumpah jabatan Sangadi (kepala desa, red) Tabang, Kecamatan Kotamobagu Selatan, pekan lalu.
“Insya Allah bulan ini sudah diresmikan,” kata Tatong.
Lanjut Tatong, ‘gedung kembar’ RSUD Kotamobagu dibangun menggunakan Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD) serta suntikan dana dari pemerintah provinsi dan pemerintah pusat. “Gedungnya dibangun cukup representatif dan akan dilengkapi peralatan pendukung yang disesuaikan tipe rumah sakit. Kedepannya kita targetkan rumah sakit ini bisa menjadi tipe A,” ujar Tatong.
Sebelumnya, Tatong juga mengatakan pembangunan ‘gedung kembar’ RSUD tersebut merupakan komitmen Pemkot dalam meningkatkan kualitas pelayanan ke masyarakat khususnya di bidang kesehatan.
“Masyarakat Bolmong Raya butuh rumah sakit rujukan. Karena data yang dirangkum Pemprov Sulut, dalam setahun ada 145 pasien asal Bolmong Raya yang meninggal dunia dalam perjalanan saat di rujuk Manado. Oleh karena itu, saya memberanikan diri membangunan rumah sakit dengan anggaran melebihi 100 miliar, agar kedepannya RSUD Kotamobagu menjadi rujukan regional di wilayah Bolmong Raya dan daerah sekitar lainnya,” ujar Tatong.
Setelah pembangunan ‘gedung kembar’ tersebut, Pemkot juga mengupayakan pengisian furniture hospital. “Setelah pembangunan gedung baru berkapasitas 300 kamar selesai, kita pikirkan lagi pengadaan furniture hospital termasuk pengadaan alat kesehatan. Anggarannya sudah kita hitung sekitar Rp49 miliar,” ungkap Tatong.
Kepala Bagian Perekonomian dan Pembangunan, Alfian Hasan, mengungkapkan fisik bangunan tower A dan B RSUD sudah tuntas dikerjakan. Tahun ini katanya tinggal pembangunan sarana penunjang lainnya seperti gedung laboratorium, ruang farmasi, radiologi, ICCU, instalasi transfusi darah koridor dan gapura. Anggaran untuk pembangunannya lebih dari Rp17 miliar. “Sumber dananya dari DAK 13 miliar lebih dan BKK 3 miliar lebih,” katanya. (ads/gito)