ZONA KOTAMOBAGU – 15 Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) di Kota Kotamobagu mengalami penurunan pendapatan akibat pandemi Covid-19. Pengelola diminta lebih kreatif dan inovatif memanfaatkan peluang usaha untuk meningkatkan kembali usaha yang didorong lewat BUMDes.
“Sesuai data tercatat sebanyak 15 BUMDes yang tersebar di wilayah Kota Kotamobagu, mengalami penurunan Pendapatan Asli Desa (PADes), akibat pandemi Covid-19,” ungkap Kasi Pengembangan SDM, Dinas Pemberdayaan Masyarakat Desa (DPMD), Sulastri Polii.
Dirinya menilai, BUMDes yang bisa bertahan selama pandemi Covid-19 merupakan BUMDes yang bisa membaca dan memanfaatkan peluang yang ada di setiap desa. “Baiknya BUMdes untuk kedepannya melihat sumber daya alam yang ada, melibatkan potensi yang ada di setiap desa, seperti potensi pariwisata, contoh di Desa Bilalang 1 ada kopi, Desa Moyag Ada Gula aren, dan di Desa Sia ada anyaman,” tuturnya.
“Sebelum Covid-19 pendapatan BUMdes masih stabil, tapi setelah adanya Covid-19 pendapatan mulai menurun,” sambungnya.
Di sisi lain, Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat Desa (PMD), Usmar Mamonto berharap, kedepannya BUMdes bisa jadi penyangga perekonomian yang ada di Kota Kotamobagu. “Yang sudah terbentuk di 15 desa tinggal kita benahi sekaligus evaluasi lagi. Dengan harapan BUMDes ini, bisa menjadi penyangga ekonomi apalagi saat ini kita sedang menghadapi wabah corona,” jelas Usmar. (*/guf)