Sportivitas dari Fighters yang Berpose Bersama usai berduel di Kotamobagu Baku Ouku
Kotamobagu, ZONABMR.COM — Di balik sorak penonton dan gemuruh aksi di atas ring, suasana berbeda namun penuh makna tercipta di area backstageTCW Kotamobagu Baku Pukul Open Tournament.
Di sinilah sportivitas para fighter benar-benar diuji – dan justru paling nyata terlihat.
Hari kedua turnamen, Jumat, 18 Juli 2025, yang digelar di halaman kampus UDK Kelurahan Kotobangon, menghadirkan 24 partai termasuk lima laga partai pro yang berlangsung sengit.
Namun justru di balik ring, para petarung menunjukkan sisi lain yang tak kalah menginspirasi: saling menghormati, memberi salam, merangkul lawan usai duel, bahkan berbagi minum dan perban.
Panitia pelaksana, Sandi Gautama Mokoagow, mengungkapkan bahwa area belakang ring menjadi ruang di mana nilai-nilai sejati bela diri terlihat dengan jelas.
“Kami bangga, karena yang kami saksikan di backstage bukan hanya atlet yang kuat, tapi juga individu yang berjiwa besar. Mereka turun ring dengan penuh hormat, bahkan yang menang dan kalah bisa duduk bersama dan saling menyemangati. Inilah semangat Baku Pukul yang kami perjuangkan: keras di ring, damai di luar,” tutur Sandi.
Sandi juga menekankan bahwa sikap-sikap inilah yang menjadi indikator keberhasilan turnamen, bukan sekadar skor atau medali.
Sementara itu, panitia lainnya, Farid Minabari, menyampaikan bahwa turnamen ini bukan hanya jadi arena kompetisi, tapi juga pembentukan karakter dan mental atlet sejati.
“Kami ingin dari sini lahir petarung yang tidak hanya tangguh secara teknik, tapi juga menjunjung tinggi etika dan sportivitas. Karena seorang juara bukan hanya yang mampu menjatuhkan lawan, tapi yang mampu membesarkan hati,” kata Farid.
Farid juga mengajak seluruh masyarakat Kotamobagu dan sekitarnya untuk tidak melewatkan acara puncak turnamen yang akan digelar Sabtu, 19 Juli 2025, dengan mempertandingkan 26 partai final dari berbagai kelas.
Pertarungan-pertarungan pamungkas ini akan menjadi puncak dari perjuangan para fighter sejak babak awal, dan diyakini akan menyuguhkan laga-laga terbaik sepanjang turnamen.
“Mari ramaikan acara puncaknya. Ini bukan hanya pertarungan, tapi selebrasi sportivitas, semangat muda, dan harapan bagi masa depan olahraga bela diri di daerah kita,” tutup Farid.
TCW Kotamobagu Baku Pukul bukan hanya soal siapa yang menang.
Ini adalah ruang tumbuh bagi para petarung muda, panggung adu teknik dan hati, serta momentum memperkuat solidaritas di antara pecinta olahraga tarung.
Dan di backstage, kemenangan itu telah lebih dulu lahir – lewat pelukan, tawa, dan saling hormat.