
ZONA BOLTIM – Kepala UPT Badan Pelindungan Pekerja Migran Indonesia (BP2MI) Manado, Hendra Makalalag, melalukan kunjungan kerja sekaligus silaturahmi dengan Bupati Kabupaten Bolaang Mongondow Timur (Boltim), Sam Sachrul Mamonto, Kamis (8/4).
Dalam pertemuan itu, Hendra memaparkan tentang peluang kerja ke Jepang sebagai perawat dan perawat lansia melalui program G to G dan Specified Skilled Worker yang kini dibuka dan bisa dimanfaatkan oleh putra daerah Boltim.
Selain itu, Hendra juga turut mensosialisasikan perihal tugas dan tanggung jawab pemerintah kabupaten/kota yang tercantum dalam UU nomor 18 tahun 2017 tentang pelindungan pekerja migran Indonesia.
“Peluang kerja ke Jepang sebagai Perawat dan Perawat Lansia melalui program G to G dan SSW, sepatutnya dimanfaatkan oleh putra daerah karena dapat membantu meningkatkan perekonomian masyarakat Bolaang Mongondow Timur dan dapat membantu pemerintah untuk meningkatkan pendapatan daerah melalui remitansi yang akan dikirimkan oleh para pekerja ini nanti” kata Hendra.
Lanjutnya, persyaratan utama untuk bekerja ke Jepang yakni, calon pekerja minimal berusia 18 tahun, pendidikan minimal SMA/SMK dan wajib memiliki kemampuan berbahasa Jepang setara N4 dan memiliki skill care worker atau perawat lansia.
“Nah, untuk saat ini di Sulawesi Utara sudah ada beberapa lembaga yang bisa memfasilitasi pendidikan dan pelatihan bahasa dan skill ini, namun pelatihan tersebut membutuhkan biaya yang tidak sedikit. Untuk itu kami mengadakan dialog dengan Bupati Boltim agar dapat memfasilitasi pelatihan dan pendidikan bagi calon pekerja asal daerahnya sesuai dengan yang diamanatkan oleh UU nomor 18 tahun 2017,” jelas Hendra.
Sementara itu, Bupati Bolaang Mongondow Timur menyambut baik kunjungan dan silaturahmi BP2MI Manado dan berjanji akan menganggarkan dana pendidikan dan pelatihan bagi calon pekerja migran asal Boltim pada APBD tahun depan.
“Program penempatan calon pekerja migran Indonesia ke Jepang merupakan program yang sangat bermanfaat bagi daerah Boltim, karena selain dapat membantu menambah penghasilan daerah, program ini juga pastinya akan membantu mengurangi tingkat pengangguran di daerah kami,” kata Sachrul.
“Kami berkomitmen untuk menganggarkan dana pelatihan dan pendidikan bagi calon pekerja asal Boltim pada APBD tahun depan, karena tahun ini pemerintah daerah kabupaten Boltim sedang memfokuskan anggaran pada percepatan penanganan Covid-19,” kata Sachrul.
Sebelum mengakhiri silaturahmi, Hendra Makalalag menyampaikan bahwa pihaknya siap untuk memfasilitasi perjanjian kerjasama antara BP2MI pusat dan Bupati Bolaang Mongondow Timur untuk bersama-sama mewujudkan penempatan PMI asal Boltim ke Jepang. “UPT BP2MI Manado akan memfasilitasi perjanjian kerjasama ini tahun depan, sebagai wujud komitmen kami bersama dengan Bupati Boltim untuk menempatkan PMI asal Boltim pada pekerjaan terampil dan professional di Jepang,“ tutup Hendra. (guf)